Rabu, 06 Juni 2012

Kangker Payudara VS Kangker Serviks


Fakta Mengenai Kangker Serviks DAN Kangker Payudara
Setiap 4 menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks (kanker leher rahim)Menurut penelitian  WHO di seluruh dunia terjadi 490.000 kasus kanker serviks dan mengakibatkan 240.000 kematian tiap tahunnya,  80% dari angka itu terjadi di AsiaDi seluruh dunia,  Kanker serviks merupakan penyebab  kematian wanita terbesar ketiga Di Indonesia sendiri diperkirakan ada sekitar 41 kasus baru setiap harinya yang berujung dengan kematian  rata-rata 20 oang per hari Di Indonesia, Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan  no. 1 tertinggi  saat  iniTingginya angka ini terutama disebabkan oleh rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya kanker serviksDi seluruh Dunia,  penderita kanker payudara ada lebih dari sepuluh  juta penderita baru danlebih dari enam juta,  mengalami kematian.Di Indonesia berdasar data  Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007,  kejadian kanker payudara sebanyak 8.227 kasus atau  16,86 %Selain jumlah kasus yang banyak, lebih dari 70% penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut.




                                                                                                   
1. Kanker leher rahim

Kanker Serviks (ca cervix) adalah kanker terbanyak yang terjadi pada perempuan. Keganasan terjadi pada leher rahim (serviks), yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang sanggama (vagina).Kanker Serviks terjadi dimana sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker.Perubahan ini biasanya memakan waktu 10-30 tahun sampai terjadi kanker. Oleh sebab itu, sesungguhnya perempuan memiliki kesempatan waktu yang panjang untuk melakukan deteksi dini sebelum terjadi kanker.                                                                                               


Didunia,setiap2menit seorang perempuan  meninggal  akibat  kanker serviks (Ferlay J et al. Globocan 2002. IARC 2004). Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono menjelaskan, berdasarkan data Depkes, di Indonesia kini terdapat 90-100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk. Kanker Serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV), penularan virus HPV bisa melalui seksual maupun non seksual, transmisi non seksual melalui penggunaan alat-alat pribadi  seperti penggunaan bersama handuk dan pakaian yang telah terkontaminasi. Hingga 80% perempuan akan terinfeksi oleh HPV pada masa hidupnya, dan hingga 50% dari mereka akan menderita kanker pada masa hidupnya.Setiap perempuan berisiko terkena HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya tanpa memandang usia dan gaya hidup.
Gejala ca cervix adalah pendarahan pervaginam, keputihan bercampur darah dan berbau, nyeri panggul dan tidak dapat buang air kecil. Faktor risiko ca cervix adalah: Berganti-ganti pasangan seksual, menikah muda, banyak anak, merokok, penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Namun sebelum itu terjadi, kita harus mencegahnya dengan melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV yang diberikan kepada remaja putri dan perempuan dewasa berusia 10–55 th. Screening dengan cara Pap Smear dan Visual Inspection with Acetic Acid - IVAadalah cara untuk mendeteksi lesi pra kanker atau untuk mengetahui tanda-tanda awal kanker serviks sehingga dapat dengan mudah diobati/terapi. Namun, screening tidak dapat mecegah terjadinya kanker serviks. Jika sudah terdeteksi menderita kanker, penderita dapat mengobatinya dengan cara pembedahan (operasi), penyinaran (radioterapi), pengobatan sitostatika (kemoterapi), pengobatan hormon, peningkatan kekebalan (imunoterapi) dan kombinasi berbagai cara.


         2. Kangker Payudara
Kanker kedua yang paling sering menyerang perempuan adalah kanker payudara (ca mammae), kanker jenis ini berasal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara namun tidak termasuk kulit payudara.
Awalnya kanker payudara berbentuk benjolan di dalam maupun di permukaan kulit payudara, untuk itu sebenarnya perempuan dapat mendeteksinya secara dini, yaitu dengan SADARI (memerikSA payudara sendiri) secara teratur sebulan sekali, seminggu setelah menstruasi (haid ) dan bagi yang telah menopause setiap tanggal tertentu setiap bulan dan jika sudah terdeteksi bahwa ada benjolan di payudara, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan mammografi.
Tidak semua benjolan tersebut adalah kanker, karena 80 % dari benjolan bukan kanker tetapi merupakan kelainan jiinak, namun setiap benjolan atau kelainan di payudara harus dianggap sebagai keadaan yang mencurigakan ke arah keganasan sampai dapat terbukti bahwa kelainan itu jinak. Perempuan yang berisiko mengalami ca mammae adalah: mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 th, menopause pada umur lebih dari 50 th, tidak pernah menikah, menikah tetapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama sesudah umur 35 th, tidak menyusui, ada anggota keluarga yang menderita kanker payudara, mutasi gen (BRCA 1 dan BRCA 2), radiasi ion dan biasa makan makanan yang tinggi lemak 
Gejala ca mammae adalah: Ada benjolan di payudara, bentuk, ukuran dan berat salah satu payudara berubah, timbul benjolan kecil di bawah ketiak, keluar darah/nanah/cairan encer dari puting susu, kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk dan puting susu tertarik ke dalam.
Intinya untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarganya, perempuan harus menyadari tanda-tanda bahaya yang telah dipaparkan di atas dan langsung menindaklanjuti jika ada salah satu dari gejala tersebut muncul. Meskipun begitu, lebih baik mencegah daripada mengobati...karena untuk mengobati biayanya akan lebih mahal, sedangkan mencegahnya hanya dengan menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian kita.


Cara Pencegahan dan Pengobatan Kangker Payudara dan Kangker Serviks
 Pencegahan Kanker Serviks
* Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati pasangan seksual lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia 21 tahun.
* Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
* Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
* Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat (berolahraga).
                                                  Pengobatan Kanker Seviks
Pengobatan Kanker Seviks dapat dilakukan dengan pembedahan (pengangkatan leher rahim, indung telur dan seluruh jaringan di sekitarnya), Radioterapi dan Kemoterapi. Tingkat keberhasilan pengobatan ini tentunya tergantung dari tingkatan kanker serviks yang dialami oleh si penderita. Dari segi biaya, pengobatan kanker serviks ini tergolong mahal.
Kanker serviks dapat dicegah dan diobati apabila setiap orang menyadari bahwa keberadaan virus HPV ini tidak boleh dipandang sebelah mata dan dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu.
Pencegahan Penyakit Kanker Payudara
Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus menerus pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan gejala payudara diatas.
Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara
Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari type dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadiun lanjut yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau rasa malu sehingga terlambat untuk diperiksakan kedokter atas kelainan yang dihadapinya.
Pengobatan Kangker Payudara
1. Pembedahan, Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini maka pembedahan adalah tindakan yang tepat. Dokter akan mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya dengan jaringan otot lain (lumpectomy). Secara garis besar, ada 3 tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara diantaranya ;
Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara (lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
2. Radiotherapy (Penyinaran/radiasi), yaitu proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
3. Therapy Hormon, Hal ini dikenal sebagai ‘Therapy anti-estrogen’ yang system kerjanya memblock kemampuan hormon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada payudara.
4. Chemotherapy, Ini merupakan proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar kebagian tubuh lainnya. Dampak dari kemoterapy adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
5. Pengobatan Herceptin, adalah therapy biological yang dikenal efektif melawan HER2-positive pada wanita yang mengalami kanker payudara stadium II, III dan IV dengan penyebaran sel cancernya.
Nah ulasan tadi setelah ulasan tentang penyakit kanker payudara, Bagaimana cara Pengobatan Kanker Payudara Yang Aman, praktis dan tidak memerlukan uang yang bnyak..??
Biasanya Orang lebih memilih jalan cepat dengan cara operasi bedah atau obat-obat medis kimia, tapi di balik itu semua masih banyak cara pengobatan kanker kelenjar getah bening, diantaranya dengan obat herbal, alami ataupun tradisional.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar