Fakta Mengenai Kangker Serviks DAN Kangker Payudara
1. Kanker leher rahim
Kanker Serviks (ca cervix) adalah kanker
terbanyak yang terjadi pada perempuan. Keganasan terjadi pada leher rahim
(serviks), yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak
liang sanggama (vagina).Kanker Serviks terjadi dimana sel normal di
serviks berubah menjadi sel kanker.Perubahan ini biasanya memakan waktu
10-30 tahun sampai terjadi kanker. Oleh sebab itu, sesungguhnya perempuan
memiliki kesempatan waktu yang panjang untuk melakukan deteksi dini sebelum
terjadi kanker.
Didunia,setiap2menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks (Ferlay J et al. Globocan 2002. IARC 2004). Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono menjelaskan, berdasarkan data Depkes, di Indonesia kini terdapat 90-100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk. Kanker Serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV), penularan virus HPV bisa melalui seksual maupun non seksual, transmisi non seksual melalui penggunaan alat-alat pribadi seperti penggunaan bersama handuk dan pakaian yang telah terkontaminasi. Hingga 80% perempuan akan terinfeksi oleh HPV pada masa hidupnya, dan hingga 50% dari mereka akan menderita kanker pada masa hidupnya.Setiap perempuan berisiko terkena HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya tanpa memandang usia dan gaya hidup.
Gejala ca cervix adalah pendarahan pervaginam, keputihan
bercampur darah dan berbau, nyeri panggul dan tidak dapat buang air
kecil. Faktor risiko ca cervix adalah: Berganti-ganti pasangan
seksual, menikah muda, banyak anak, merokok, penggunaan kontrasepsi oral jangka
panjang dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Namun sebelum itu terjadi, kita
harus mencegahnya dengan melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV yang
diberikan kepada remaja putri dan perempuan dewasa berusia 10–55 th. Screening dengan
cara Pap Smear dan Visual Inspection with Acetic Acid - IVAadalah
cara untuk mendeteksi lesi pra kanker atau untuk mengetahui tanda-tanda
awal kanker serviks sehingga dapat dengan mudah diobati/terapi.
Namun, screening tidak dapat mecegah terjadinya kanker serviks.
Jika sudah terdeteksi menderita kanker, penderita dapat mengobatinya dengan
cara pembedahan (operasi), penyinaran (radioterapi), pengobatan
sitostatika (kemoterapi), pengobatan hormon, peningkatan kekebalan (imunoterapi)
dan kombinasi berbagai cara.
Didunia,setiap2menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks (Ferlay J et al. Globocan 2002. IARC 2004). Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono menjelaskan, berdasarkan data Depkes, di Indonesia kini terdapat 90-100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk. Kanker Serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma (HPV), penularan virus HPV bisa melalui seksual maupun non seksual, transmisi non seksual melalui penggunaan alat-alat pribadi seperti penggunaan bersama handuk dan pakaian yang telah terkontaminasi. Hingga 80% perempuan akan terinfeksi oleh HPV pada masa hidupnya, dan hingga 50% dari mereka akan menderita kanker pada masa hidupnya.Setiap perempuan berisiko terkena HPV penyebab kanker serviks dalam masa hidupnya tanpa memandang usia dan gaya hidup.
2. Kangker Payudara
Kanker kedua yang paling sering menyerang perempuan
adalah kanker payudara (ca mammae), kanker jenis ini berasal dari
kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara namun tidak termasuk
kulit payudara.
Awalnya kanker payudara berbentuk benjolan di dalam
maupun di permukaan kulit payudara, untuk itu sebenarnya perempuan dapat
mendeteksinya secara dini, yaitu dengan SADARI (memerikSA payudara sendiri)
secara teratur sebulan sekali, seminggu setelah menstruasi (haid ) dan
bagi yang telah menopause setiap tanggal tertentu setiap bulan dan
jika sudah terdeteksi bahwa ada benjolan di payudara, maka langkah selanjutnya
adalah dengan melakukan mammografi.
Tidak semua benjolan tersebut adalah kanker, karena
80 % dari benjolan bukan kanker tetapi merupakan kelainan jiinak, namun setiap
benjolan atau kelainan di payudara harus dianggap sebagai keadaan yang
mencurigakan ke arah keganasan sampai dapat terbukti bahwa kelainan itu jinak.
Perempuan yang berisiko mengalami ca mammae adalah: mendapat haid
pertama pada umur kurang dari 10 th, menopause pada umur lebih dari 50 th,
tidak pernah menikah, menikah tetapi tidak punya anak, melahirkan anak pertama
sesudah umur 35 th, tidak menyusui, ada anggota keluarga yang menderita kanker
payudara, mutasi gen (BRCA 1 dan BRCA 2), radiasi ion dan biasa makan makanan
yang tinggi lemak
Gejala ca mammae adalah: Ada benjolan di
payudara, bentuk, ukuran dan berat salah satu payudara berubah, timbul benjolan
kecil di bawah ketiak, keluar darah/nanah/cairan encer dari puting susu, kulit
payudara mengerut seperti kulit jeruk dan puting susu tertarik ke dalam.
Intinya untuk meningkatkan kualitas hidup
perempuan dan keluarganya, perempuan harus menyadari tanda-tanda bahaya yang
telah dipaparkan di atas dan langsung menindaklanjuti jika ada salah satu dari
gejala tersebut muncul. Meskipun begitu, lebih baik mencegah daripada
mengobati...karena untuk mengobati biayanya akan lebih mahal, sedangkan
mencegahnya hanya dengan menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian kita.
Cara Pencegahan dan Pengobatan Kangker Payudara dan Kangker Serviks
Pencegahan Kanker Serviks
* Bila mungkin, hindari faktor resiko yaitu bergati
pasangan seksual lebih dari satu dan berhubungan seks dibawah usia 20 karena
secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada
usia 21 tahun.
* Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah
pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau
tes IVA, untuk mendeteksi keberadaanHuman Papilloma Virus (HPV), yang merupakan
biang keladi dari tercetusnya penyakit kanker serviks.
* Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks,
atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan
virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV
tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk
suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
* Menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta
menjalani gaya hidup sehat (berolahraga).
Pengobatan Kanker Seviks
Pengobatan Kanker Seviks dapat dilakukan dengan
pembedahan (pengangkatan leher rahim, indung telur dan seluruh jaringan di
sekitarnya), Radioterapi dan Kemoterapi. Tingkat keberhasilan pengobatan ini
tentunya tergantung dari tingkatan kanker serviks yang dialami oleh si
penderita. Dari segi biaya, pengobatan kanker serviks ini tergolong mahal.
Kanker serviks dapat dicegah dan diobati
apabila setiap orang menyadari bahwa keberadaan virus HPV ini tidak boleh
dipandang sebelah mata dan dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu.
Pencegahan Penyakit Kanker Payudara
Bagi anda yang merasakan ada hal yang tampak berbeda
pada payudara, segeralah memeriksakannya ke dokter jangan sampai terlambat. Misalnya
adanya pembesaran sebelah, adanya benjolan disekitar payudara, nyeri terus
menerus pada puting susu dan sebagainya seperti pada keterangan tanda dan
gejala payudara diatas.
Tindakan lain yang bisa anda lakukan adalah Hindari
kegemukan, Kurangi makan lemak, Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin A dan C, Jangan terlalu banyak makan makanan yang diasinkan
dan diasap, Olahraga secara teratur, dan Check-up payudara sejak usia 30 tahun
secara teratur.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kanker Payudara
Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara
tergantung dari type dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru
diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadiun lanjut
yang cukup parah, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau rasa malu
sehingga terlambat untuk diperiksakan kedokter atas kelainan yang dihadapinya.
Pengobatan Kangker Payudara
1. Pembedahan, Pada kanker payudara yang
diketahui sejak dini maka pembedahan adalah tindakan yang tepat. Dokter akan
mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya
dengan jaringan otot lain (lumpectomy). Secara garis besar, ada 3 tindakan
pembedahan atau operasi kanker payudara diantaranya ;
Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan
sebagian dari payudara (lumpectomy). Operasi ini selalu diikuti dengan
pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang
besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.
Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi
pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang
selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
2. Radiotherapy (Penyinaran/radiasi), yaitu proses penyinaran pada daerah
yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Tindakan
ini mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan
berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit
cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
3. Therapy Hormon, Hal ini dikenal sebagai
‘Therapy anti-estrogen’ yang system kerjanya memblock kemampuan hormon estrogen
yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada payudara.
4. Chemotherapy, Ini merupakan proses pemberian
obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus
yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini diharapkan mencapai target pada
pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar kebagian tubuh lainnya.
Dampak dari kemoterapy adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut
rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
5. Pengobatan Herceptin, adalah therapy
biological yang dikenal efektif melawan HER2-positive pada wanita yang
mengalami kanker payudara stadium II, III dan IV dengan penyebaran sel
cancernya.
Nah ulasan tadi setelah ulasan tentang penyakit
kanker payudara, Bagaimana cara Pengobatan Kanker Payudara Yang Aman,
praktis dan tidak memerlukan uang yang bnyak..??
Biasanya Orang lebih memilih jalan cepat dengan cara
operasi bedah atau obat-obat medis kimia, tapi di balik itu semua masih banyak
cara pengobatan kanker kelenjar getah bening, diantaranya dengan obat herbal,
alami ataupun tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar